Header Ads

LightBlog

PPPI Kalbar Kaji Kelayakan Iklan Kalbar

Berita Pontianak - Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Provinsi Kalimantan Barat akan menggandeng sejumlah pemerintah daerah untuk mengkaji kelayakan media iklan yang marak di berbagai sudut kota.

"Kajian itu bisa berupa layak atau tidak dari segi materi bahasa, lokasi, maupun fungsi," kata Ketua PPPI Kalbar, Zulfydar Zaidar Mochtar di Pontianak, Selasa.

Menurut dia, pemasangan media iklan tidak hanya menghasilkan nilai ekonomis ke pihak pemasang maupun pemerintah daerah dalam bentuk pendapatan asli daerah.

Berita Pontianak. Melainkan juga cara membangun pencitraan dari produk atau figur yang diiklankan serta dampak psikologis yang dihasilkan.

Ia mengakui, dunia iklan mempunyai potensi ekonomis yang sangat luar biasa. Ia mencontohkan di DKI Jakarta, omzet dari bisnis periklanan mencapai Rp78 triliun setahun.

"Ini angka yang luar biasa. Di Kalbar, biar pun tidak sebanyak itu, tapi memberi pemasukan yang cukup besar bagi pemerintah daerah," kata Zulfydar.

Pemerintah daerah yang sudah melakukan kerja sama yakni Pemerintah Kota Pontianak. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga siap untuk menggandeng PPPI Provinsi Kalbar.

Ia mengingatkan, iklan dapat memberi dampak luas ke masyarakat. "Di Jakarta misalnya, sewaktu Pilkada beberapa waktu lalu. Isu tentang `bang kumis` memberi dampak luas ke masyarakat," ujar dia.

Saat ini sekitar 10 perusahaan periklanan yang aktif bergabung di PPPI Provinsi Kalbar. Sedangkan 28 diantaranya, tidak aktif. Ia selaku ketua terpilih periode 2012 - 2016 akan kembali memperkuat organisasi tersebut.

"PPPI dapat memberi sumbangsih ke pemerintah daerah maupun masyarakat," kata dia menegaskan.
Berita Pontianak.

sumber : antara kalbar

No comments